Ramadlan Ahlus Sunnah ::: Tatkala Pengurus NU Terapkan Paham Wahabi CR Ramadlan
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Pada kesempatan kali ini saya sedikit akan membahas mengenai
organisasi Nahdlatul Ulama yang disingkat menjadi
NU yang mana menurut orang orang di luar NU, Organisasi NU ini mendominasi Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan menganggap yang lain bukanlah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, sedangkan kalau kita lihat sekarang menurut saya sudah tidak cocok lagi dikatakan begitu karena NU yang sekarang lebih cenderung menggunakan istilah
Islam Nusantara, dan menurut mereka NU Islam Nusantara, Islam Nusantara adalah islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Istilah Islam Nusantara ini baru muncul. Guru guru saya mulai dulu tidak ada yang pernah mengajarkan bagaimana itu Islam Nusantara, saya hanya mengaji Islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Syi'ah, Salafi, Jahmiah, Jabariah dan Qadariah dan aliran atau sempalan islam yang lain yang memang sudah ada di kitab ulama terdahulu. jadi gharib buat saya istilah Islam Nusantara dan saya sendiri tidak mau ikut ikutan menyatakan diri sebagai Islam Nusantara, biarlah saya tetap menjadi muslim yang sepaham dengan para
Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
Kelompok yang paling keras diserang NU dan yang menyerang NU adalah kelompok Wahabi yang biasanya menyatakan sebagai pengikut ulama salafus shaleh.
Wahabi mempunyai banyak perbedaan dengan
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (
Sunni) ataupun dengan Syi'ah, liberal dan pluralisme dan aliran islam yang lain, dan yang menonjol pada mereka gampang membid'ahkan amal amal yang tidak mereka lakukan sendiri walaupun pada hakekatnya sama saja dengan apa yang mereka lakukan.
Intinya antara NU dengan Wahabi ini benar benar saling serang, mungkin kalau antar agama bagaikan antara agama islam dengan nasrani, kalau diibaratkan hewan seperti anjing dengan kucing, hampir tidak ada akurnya. karena itu sangat menarik rasanya dan meninggalkan sejuta tanda tanya dalam hati saat ada pengurus NU yang melakukan hal yang sejalan dengan wahabi.
Di dekat pesantren saya ada seorang ustadz tokoh dan pengurus NU pernah sampai dibantah oleh para tokoh yang lain gara gara melarang memberikan nasi kepada jema'ah yang melakukan tahlilan, dan pernah juga dalam beberapa jum'at tidak membaca basmalah sebelum membaca Al-Fatihah dan surat lain sesudah al-Fatihah.
Dia juga pernah melakukan hal fatal dalam pencampuran kalimat kalimat dalam shalwatan seperti rada rada mirip dengan syi'ah tatkala sudah menyebut nama syayyidina Ali kw.
Namun saya lihat sekarang dia sudah tidak melakukan itu lagi, saat shalat jum'at kemarin dia sudah membaca basmalah lagi.
Kenapa sampai begitu?
Apakah dia sebenarnya sudah berpindah paham dari NU ke Wahabi?
ataukah dia hanya terkena virus Wahabi?
Apapun jawabannya hal ini adalah kesalahan pengurus NU, karena berarti NU lalai menjaga warga dan pengurusnya sendiri, untung di tempat itu tidak banyak terdapat orang yang berpaham wahabi, kalau sampai ada banyak dan didokumentasikan lalu disebarkan ke media sosial pasti akan viral dan pengurus NU yang lain akan sangat malu dan sangat panas, secara, pengurus NU sendiri yang malah melakukan amaliah Wahabi, ini namanya
NU Berasa Wahabi.